Sabtu, 14 Januari 2012

Cepen Siswa SMK N 6 Yogyakarta XI (KKN 2010)


 
Cerpen Kesebelas
MENGGAPAI IMPIAN

P
ada suatu hari, di sebuah desa terpencil, tinggallah seorang anak bersama dengan ayahnya. Anak itu bernama Yono, dan ayahnya bernama Suwiyo. Yono adalah anak yang pandai. Ia kelas IX di SMP 1 Mijen. Ayahnya bekerja sebagai tukang sampah. Mereka tinggal dengan keadaan ekonomi yang kurang. Setiap hari setelah pulang sekolah, Yono membantu ayahnya mengambil sampah di sekitar rumahnya.
Suatu pagi, pada saat sekolah mengadakan upacara memperingati 17 Agustus yang ke-65 tahun kemerdekaan Indonesia. Saat itu, ketika Yono akan pergi ke sekolah, ia berpamitan kepada ayahnya. Setelah itu Yono pun berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki. Di tengah-tengah perjalanan, tiba-tiba turun hujan dengan derasnya. Yono sangat terkejut, “Astagfirullah.” Ia pun berjalan kaki dengan cepat agar tidak kehujanan. Tetapi Yono yang berangkat ke sekolah melewati jalan yang becek dan berlubang. Ia pun terppeleset, “Aduh..”, ia pun bangun dengan baju seragamnya yang kotor penuh lumpur. Karena ia pantang menyerah, dan berniat untuk tetap menjadi petugas upacara bendera. Yono pun tetap berjalan kaki pergi ke sekolah, dengan keadaan seragam kotor ia tetap bersemangat.
Sesampainya Yono di sekolah, semua teman-temannya menertawakannya, tetapi ia tetap tegar dan sabar. Ia langsung menuju kamar mandi di sekolahnya untuk membersihkan lumpur yang menempel di seragamnya itu.
Setelah selesai Yono langsung menemui bapak kepala sekolah untuk mengizinkannya, untuk tetap menjadi petugas upacara bendera.
Yono                             : “Selamat pagi, Pak”
Bapak Kepala Sekolah  : “Selamat pagi, Nak”
Yono                             : “Pak, saya Yono kelas IX. Saya ingin meminta izin untuk tetap menjadi petugas upacara bendera, walaupun baju seragam saya kotor. Sebelumnya saya meminta maaf, karena tadi di jalan saya terpeleset sehingga seragam saya kotor”.
Bapak Kepala Sekolah  : “Hmm,,,baiklah kalau begitu bapak akan mengizinkan kamu untuk tetap menjadi petugas upacara bendera, tetapi sementara kamu, bapak pinjamkan seragam untuk menjadi petugas agar lebih sopan dan rapi”.
Yono                             : “Terimakasih, Pak. Selamat pagi.
Bapak Kepala Sekolah  : “Sama-sama, Nak. Selamat pagi.
Setelah itu Yono segera mengganti seragamnya dengan seragam yang dipinjamkan oleh Bapak Kepala Sekolah. Setelah Yono mendapatkan izin dari Bapak Kepala Sekolah, ia pun bergegas menuju ke lapangan, dan bersiap untuk menjadi petugas upacara bendera. Ia pun mengikuti dan menjalankan tugasnya dengan khusyuk. Di dalam hati, Yono berkata “ Ya, Allah, terima kasih atas kenikmatan yang engkau berikan, sehingga pada pagi hari ini saya masih tetap diberikan kesehatan, sehingga saya masih bisa menjadi petugas upacara bendera memperingati 17 Agustus yang ke-65 tahun, karena dari dulu saya ingin menjadi petugas upacara bendera pada saat memperingati 17 Agustus. Ternyata di tahun ini, saya dapat merasakan menjadi petugas”.
Di situlah ayahnya terharu dan mengatakan, “ Nak, keterbatasan seseorang itu tidak menjadi penghalang bagi kita untuk tetap berusaha dan berdoa menghadapi kehidupan ini, karena keterbatasan dalam ekonomi tidak mengubah kemungkinan untuk mempunyai impian menjadi petugas upacara bendera seperti kamu sekarang ini. Karena tidak hanya orang yang mempunyai keluarga yang ekonominya berkecukupan saja , belum tentu orang itu diberikan kesempatan seperti kamu, Nak. Jadi, kamu jangan pernah membeda-bedakan seseorang dari segi ekonomi keluarga saja.”
Yono berkata “ Baiklah, Yah, saya akan mengingat amanat yang diberikan ayah kepada saya.” Ayah berkata, “Iya anakku, kamu jangan pernah malu dengan keadaan kita ini, kamu harus bersemangat dan tekun mencari ilmu, apabila kamu ingin mengubah keadaan keluarga kita.
Saat itu, Ayah dan Yono pun saling berpelukan terharu. Itulah Yono seorang anak yang mempunyai impian dari dulu tetapi tahun ini, semua impiannya tercapai pada saat hari kemerdekaan Indonesia 17 Agustus yang ke-65 tahun. Ayahnya pun senang, karena perjuangan Yono tidak sia-sia. Apabila ada kemauan pasti ada jalan.
                                                                                   


 

Feda Syammastika
X Jasa Boga 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar