Cerpen
Kedelapan
KISAH PERSAHABATAN
Pada suatu hari SMP N 2
PIYUNGAN mengadakan ekstrakurikuler bola basket bagi siswa baru, hari itu panas
sekali karena diadakan pada siang hari. Tak lama kemudian acara tersebut
dimulai, pelatihnya membagi kelompok A dan B permainannya sangat menyenangkan
dan melelahkan. Pemainnya belum begitu bisa, permainannya berantakan dan antara
kelompok A dan B ada pemain yang kuat, yaitu
Riri (A) dan Wahyu (B),
mereka selalu menguasai bola, saat di pertengahan permainan bertubrukan karena
rebutan bola, mereka saling menolong dan melempar senyuman, 30 menit kemudian
permainan usai dan dibubarkan oleh pelatihnya, 4-8 hari bersekolah di SMP N 2
Piyungan, Wahyu memperhatikan Riri. Menurut Wahyu, Riri anak yang baik, lemah lembut dan sopan. Akhirnya
Wahyu menulis surat untuk Riri dan
berisi, “Kamu anak yang baik, pendiam, lemah lembut dan sopan terhadap orang
lain, kamu mau ga jadi
sahabatku?” Satu minggu suratnya tak kunjung dibalas,
hingga Wahyu mendekati Riri saat pulang sekolah.
Wahyu : “Hai neng! Koq suratku ga dibalas kenapa?”
Riri : “Aku sibuk dengan tugas-tugasku, ya sudah
nanti malam aku tulis balasannya, tapi jangan kecewa ya!”
Wahyu : “Iya…”
Riri : “Kenapa kamu menulis surat seperti ini?
Kita kan belum saling kenal.”
Wahyu : “Iya, tetapi tanpa kamu sadari, beberapa hari sebelum nulis surat
itu aku memperhatikan kamu.”
***
Malam harinya, Wahyu
terus memikirkan jawaban itu dan tidak bisa tidur. Setelah pagi tiba, Wahyu
bergegas mandi dan berangkat sekolah. Jam 07.00 tanda bel berbunyi menandakan
pelajaran segera dimulai, enam jam
berlalu dan menunjukkan pukul 13.00.
Jam pelajaran 00 dan bel menunjukkan selesainya jam pelajaran hari itu,
Wahyu menunggu di depan gerbang, Riri melihat Wahyu dan mengasihnya. Setelah sampai
di rumah Wahyu langsung membacanya dan isinya, “Suratmu dan kata katamu mengingatkan aku dengan temanku yang
meninggalkanku karena musibah gempa kemarin, iya aku mau jadi sahabatmu asalkan kamu berjanji
tidak akan meninggalkanku dan menyakitiku.”
Wahyu sangat senang dan setelah saat itu mereka selalu bersama-sama saat
istirahat, bermain dan saat pulang sekolah, bahkan saat ada acara di aula atau
dimanapun yang bisa untuk bersama slalu mereka lakukan bersama hingga
teman-temannya mengatakan mereka kembar siam. Dua
tahun persahabatan mereka berjalan
dengan baik. Saat
memasuki kelas IX Wahyu mendengar kabar bahwa teman SD Riri berpacaran bernama Angger, dan tanpa sepengetahuannya. Wahyu merasa
sakit karena Wahyu tidak mendengar dari mulut sahabatnya tapi dari orang lain.
Wahyu berpikir, “Kenapa bisa
sesakit ini aku mendengar sahabatku berpacaran dengan Angger, seharusnya aku
senang mendengar sahabatku
berpacaran dengan Angger, seharusnya aku senang melihat sahabatku bersama orang
lain, aku dan Riri juga sama-sama cewek. Sebulan Wahyu menjauh dari Riri dan sikapnya menjadi berubah. Yang
tadinya selalu rame, heboh di kelas
menjadi pendiam dan suka menyendiri. Karena setiap melihat wajah Riri, Wahyu selalu ingin
menangis, hingga pada suatu hari Riri mendatangi Wahyu dan berkata ”Kamu kenapa jadi berubah kayak gini?” Wahyu berkata sejujur-jujurnya
pada Riri bahwa ia merasa sakit hati kalau kamu berpacaran dengan Angger. Aku
punya perasaan ke kamu tapi semua ini ga mungkin terjadi, aku dengan kamu hanya
sebatas sahabat, karena Riri merasa sahabatnya merasa tersakiti karena
hubungannya, Riri berhenti berhubungan dengan Angger (putus). Setelah itu, persahabatan mereka kembali dengan
baik dan sikap Wahyu yang berubah
menjadi kembali. Dua hari
kemudian SMP 2 N 2 piyungan berangkat study
tour ke Bali yang sudah direncanakan saat kenaikan kelas VIII. Secara tidak
sengaja dan tanpa sepengetahuan mereka , Wahyu dan Riri 1 kursi saat di bus.
Karena tempat duduknya diatur oleh penanggung jawab, mereka di Bali 5 hari 4
malam. Pada
saat sampai di Bali Riri tiba-tiba
sakit, kerena Wahyu anak yang baik dan sayang sahabatnya, Wahyu tidak ikut dengan teman-temannya yang bersenang-senang di tempat wisata yang ia
kunjungi.
Wahyu benar-benar sahabat yang baik, selalu membantu teman-temannya yang
sedang kesusahan, peduli terhadap orang lain, merelakan kesenangan yang
seharusnya ia dapatkan saat di Bali untuk menjaga sahabatnya. Mereka memang
sahabat yang serasi, saling
menolong dan melengkapi, walaupun sifat meraka berbeda jauh, tomboy cerewet dan
feminim pendiam, tapi itu bukan penghalang dalam persahabatan mereka.
***
Wahyuni
X Jasa Boga 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar