Minggu, 04 Desember 2011

Beberapa Pertanyaan tentang Aliran-aliran Linguistik


Aliran Tradisional
1.      Mengapa dalam aliran tradisional tata bahasa lisan tidak berkembang?
Tata bahasa lisan tidak berkembang dalam aliran tradisional karena aliran ini memahami bahasa yang sebenarnya adalah bahasa tulis. Padahal, tulisan hanyalah wujud lain dari bahasa yang sesungguhnya. Teori-teori yang dirumuskan kaum tradisional pun memandang bahasa itu adalah yang tertulis, bukan yang dilisankan atau ujaran. Aliran tradisional mengabaikan data-data dari bahasa lisan walaupun itu merupakan data yang empiris.
Tatabahasa lisan dalam aliran tradisional tidak berkembang. Hal ini dikarenakan aliran tradisional menggunakan tata bahasa preskriptif, yaitu tata bahasa yang cenderung menghakimi benar-salah pemakaian bahasa. Mereka mempunyai prinsip “yang benar adalah benar walaupun tidak umum dan yang salah adalah salah walaupun banyak pengikutnya. Selain itu, aliran ini juga menggunakan tata bahasa normatif, yaitu sangat berpegang teguh pada kaidah atau norma. Hal inilah yang membuat aliran tradisional hanya menggunakan kaidah yang sudah ada dan tidak memperhatikan perubahan bahasa yang terjadi dalam suatu masyarakat, padahal bahasa itu bersifat dinamis.

2.      Mengapa dlm aliran tradisional tidak membedakan bahasa dan tulisan?
Penyebab aliran tradisional tidak membedakan bahasa dan tulisan karena kaum tradisional ini menganggap bahasa adalah bahasa tulis atau tulisan. Bagi mereka, tidak ada beda antara bahasa dalam arti sebenarnya dengan perwujudan bahasa dengan media huruf, sehingga dalam membuat pengertian pun aliran ini saling mencampuradukkan keduanya.

Aliran tradisional tidak membedakan bahasa dan tulisan dikarenakan adanya pencampuradukan pengertian bahasa dan tulisan. Orang-orang pada aliran ini senang bergelut dengan pembagian jenis kata sehingga tidak mengherankan jika pada aliran ini terdapat banyak sekali pendapat yang berbeda tentang pembagian jenis kata. Pada waktu itu orang-orang Romawi mempunyai kebiasaan mendewa-dewakan bahasa tulis. Selain itu juga dikarenakan terpacu oleh pesatnya “teknologi Guttenberg” (era ditemukannya mesin cetak).

3.      Apa bukti aliran tradisional memakai landasan pola pikir filsafat?
Bukti aliran tradisional berdasarkan pada pola pikir filsafat adalah banyaknya pembagian jenis kata yang bersumber dari onoma-rhema produk Plato dan onoma-rhema-syndesmos produk Aristoteles. Selain itu, adanya penggunaan istilah subjek dan predikat yang sampai saat ini menjadi materi utama dalam pembelajaran bahasa di sekolah-sekolah kita.

Bukti aliran tradisional berlandaskan pola pikir filsafat adalah banyaknya tata bahasa yang membahas tentang pembagian jenis kata yang awalnya berasal dari pembagian yang dilakukan Plato (Onoma dan Rhema) dan Aristoteles (Onoma, Rhema, dan Syindesmos) serta penggunaan istilah subjek dan predikat. Kedua hal di atas bersumber pada pola pikir filsafat yang menghasilkan pembagian berdasarkan kerangka filsafat.


Aliran Struktural
  1. Apa yang ada  ketahui tentang aliran structural dalam linguistik?
Dalam aliran Struktural, proses berbahasa dianggap sebagai proses rangsangtanggap (stimulus-respon). Satu rangsangan praktis (R) menyebabkan seseorang mengeluarkan bunyi bahasa sebagai respon(t), bagi pendengar hal itu merupakan sebuah rangsangan atau input berbahasa (r), yang menghasilkan sesuatu (T). Pandangan ini berdasarkan pada  paham behavioristik yang  memyatakan berbahasa adalah sebuah kebiasaan. Bukan sebuah warisan yang dibawa saat lahir. Konsep rangsang tanggap ini menghasilkan sebuah metode pengajaran yang disebut drill an practice (Tubian).

  1. Analisis model Nida pada kalimat berikut
Pria berbaju biru muda itu merogoh saku depannya dalam-dalam.

  1. Apa perbedaan aliran tradisional dan aliran struktural?
Aliran Tradisional memiliki perbedaan dengan aliran struktural dalam hal landasan filosofinya. Aliran radisional memiliki landasan pada asumsi-asumsi, dugaan dan prasangka-prasangka berdasarkan pola pikir filsafat. Sedangkan aliran Struktural melandaskan kajian bahasanya pada data dan fakta-fakta empirik  yang didapatkan dari penelitian ilmiah.

Aliran Transformasional
  1. Analisislah kalimat berikut ini dengan menggunakan diagram pohon dan rumus !
S




        


FN                                                       FV1





                                    k. relatif                                   FV2









                        K. relatif






N         penanda relatif         V             det       Adv                      V                  N
 |              |                            |                |             |                         |                    |
Pria      yang                 berkacamata    itu        sedang             menggoda        wanita

  1. Jelaskan konsep dasar strukturalisme yang dikritik oleh kaum transformasi!
Pertama, mengenai tindak berbahasa, menurut kaum stuktural, setiap pengguna bahasa penutur asli itu pasti gramatikal. Konsep tersebut ditentang oleh kaum transformasi. Menurut kaum transformasionalis, tindak berbahasa sangat dipengaruhi oleh berbagai factor, misalnya keadaan seseorang, pribadinya, permasalahan yang ada, lingkungan, situasi dan sebagainya.
Kedua, mengenai cara mendeskripsikan bahasa, kaum strukturakis mendeskripsikan bahwa analisis bahasa dimulai dari fonologi, morfologi, kemudian sintaksis. Ketiga bidang tersebut tidak boleh dicampuradukkan. Oleh kaum transformasionalis dikritik karena menurut mereka hal tersebut dipandang sebagai pekerjaan yang kurang efisien karena membicarakan satu bidang tersebut tidak bias lepas dari bidang yang lain. Ketiga bidang tersebut (fonologi, morfologi, dan sintaksis) merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan saat seseorang menganalisisnya.
Ketiga, menurut kaum strukturalis, struktur yang sering digunakan dianggap lebih penting daripada stuktur yang jarang digunakan.  Oleh kaum transformasional dikritik bahwa belajar bahasa itu lebih baik jika dimulai dari sruktur-struktur yang sederhana (walaupun frekuensi penggunaannya kecil) kemudian menuju yang lebih kompleks
  1. Salah satu karakteristik aliran transformasi adalah bahasa terdiri dari unsur competent dan performance. Jelaskan!
Unsur competent dalam bahasa, merupakan pengetahuan seseorang tentang bahasanya. Hal tersebut termasuk juga kemampuan seseorang untuk menguasai kaidah-kaidah yang berlaku bagi bahasanya. Sedangkan unsure performance atau performansi linguistik adalah keterampilan seseorang menggunakan bahasa. Kedua unsure tersebut sama-sama penting dalam berbahasa.

Aliran Tagmemik
1.            Jelaskan landasan dari aliran Tagmemik!
Aliran tagmemik bertolak dari wawasan kesemestaan bahasa, yaitu adanya kesamaan prinsip pada semua bahasa yang ada di dunia ini.
Pada dasarnya setiap aliran memiliki prinsip yang berbeda dengan aliran lain. Bahkan tidak jarang aliran yang satu mencemooh aliran yang lain, dengan argumentasi yang sangat masuk akal dan dapat dipertanggungjawabkan menurut alirannya, tetapi sangat tidak masul akal dan tidak dapat dipertanggungjawabkan menurut aliran yang lain.
Aliran Tagmemik mencoba menempatkan prinsip-prinsip aliran-aliran tersebut pada proporsi yang semestinya. Prinsip-prinsip dari aliran lain tidak diabaikan begitu saja.. Bahkan aliran tagmemik juga mengartikan kesemestaan sebagai pengakuan adanya kesamaan antara tindak berbahasa atau tingkah laku berbahasa dengan tingkah laku yang lain, yang diperbuat oleh manusia.
2.            Analisislah kalimat di bawah ini menurut aliran Tagmemik!
Ibu akan memasak ayam.
                     S          FB             P          FK                O       FB
A Kla T =                                                                   
                   +Act       _                                               +Sta         T            +Und         -

Rumus tersebut dibaca:
Akar klausa transitif (A Kla T) tersiri atas tagmem dengan slot subjek (S) yang bersifat wajib (+) dengan peran Actor (Act)yang diisi oleh frasa benda (FB), tagmem dengan slot predikat (P) bersifat wajib dengan peran statement (Sta) yang diisi oleh frasa kerja (FK), dan tagmem dengan slot objek (O) bersifat wajib dengan peran Undergoer (Und) yang diisi oleh frasa benda (FB).

3.            Komparasikan kalimat di bawah ini dengan model analisis Cook, Verhaar, dan Pike & Pike!
Gonzales telah mencetak tiga gol.
a.       Model Cook:
Gonzales  telah mencetak tiga gol
Slot:     Subjek             predikat           objek
Klas:    KB                   FK                   FB

b.      Model Verhaar
Gonzales  telah mencetak tiga gol
Slot                  :           Subjek             predikat           objek
Kategori           :           KB                   FK                   FB
Peran               :           pelaku              tindakan           penderita

c.       Model Pike & Pike
Gonzales  telah mencetak tiga gol
Slot                  :           Subjek             predikat           objek
Kategori           :           KB                   FK                   FB
Peran               :           actor                statement         undergoer
Kohesi             :           -                       transitif           

Aliran Bloomfieldian, Neobloomfieldian, stratifikasional, dan Kopenhagen
1.      Bagaimanakah hakikat bahasa menurut aliran Bloomfieldian?
Bahasa merupakan suatu proses stimulus respon. Ujaran diterangkan dengan kondisi di sekitar kejadian.

2.      Apakah perbedaan antara aliran Bloomfieldian dan aliran Kopenhagen?
No.
Aspek
bloomfieldian
kopenhagen
1.
Landasan
behaviorisme
filsafat
2.
Penelitian bahasa
-Bersifat empirik, data bahasa dikumpulkan secara cermat, bentuk satuan bahasa diklasifikasi berdasarkan distribusi
-berdasarkan pada fakta-fakta fisik yang dicocokkan dengan kenyataan
Analisis menggunakan deduktif dan induktif 
3.
Kelas kata
Sudah menemukan kelas kata dan bersifat kolokatif
Belum mengenal kelas kata

3.      Analisislah kata ‘mencangkul’ dengan model analisis vertikal dan horisontal dalam aliran stratifikasional!
Kata mencangkul
Stratifikasi vertikal
Bila dianalisis sememik stratum terdiri atas semem (komponen semantik)
menggali atau membalik tanah dengan alat untuk menggali (dibuat dr lempeng besi yg diberi bertangkai panjang  untuk pegangan)”

Stratifikasi horisontal
1.      Bila dianalisis pada lexemic stratum terdiri dari prefiks meN- dan leksem cangkul
2.      Bila dianalisis pada morfemik stratum terdiri atas dua morfem [meN-]+[cangkul]
3.      Bila dianalisis pada fonemik stratum terdiri atas fonem-fonem /m/+/e/+/n/+/c/+/a/+/ng/+/k/+/u/+/l/

Aliran Praha, London, Neo-Fithians, Case Gammar
1.      Jelaskan hal-hal pokok yang menandai aliran Praha!
Secara garis besar, aliran ini menandai diri dengan hal-hal pokok seperti di bawah ini.
a.         fonologi, yaitu tentang studi bunyi yang mempunyai arti fungsional
Dalam hal fonologi, aliran Praha membedakan dua aspek penting yang digagas oleh N.S. Trubetzkoy, yaitu seperti di bawah ini.
1.      Studi peran bunyi-bunyi ujaran dalam menjalankan representative function dari bahasa.
2.      Studi bunyi-byunyi tersebut dalam menjalankan dua fungsi lainnya, yaitu expressive dan appeal function.
Studi yang pertama disebut dengan phonologic dan yang kedua phonostylistics. Fonetik mempelajari bagian fisik atau fisiologi bunyi, sedangkan fonologi medalami fungsi bunyi. Inilah prestasi kelompok Praha yang fundamental dalam membentuk gagasan tentang fonem. Mereka menggunakan teknik minimal pair secara sistematik untuk pertama kalinya. Konsep dasar mereka tentang fonem adalah perbedaan-perbedaan yang terdenar dan menentukan dengan mana fonem-fonem dibedakan satu sama lainnya dan dengan demikian pada gilirannya bisa membedakan unit-unit ujaran.

b.      konsep  prespektif kalimat secara fungsional yaitu pendekatan dengan orientasi fungsional, terhadap interpretasi linguistik dari stail
Bidang lain yang ditekuni adalah pandangan fungsional perbedaan gramar dan style dengan tokohnya Vilem Mathesius dengan konsepnya tentang functional sentence-prespective. Dimana inti dari konsep ini ialah setiap ujaran tersusun atas dua susunan berbeda, yaitu pola gramatik kalimat dan struktur pembawa informasi (information-bearing) dari ujaran. Dari sini kemudian muncul istilah theme dan rheme—yang pada mulanya bernama foundation dan core. Theme adalah unsur nominal dalam pertanyaan, sedangkan rheme yang dinyatakan oleh kata ganti tanya. Dalam kalimat Friends like him I don’t need secara gramatik subjeknya adalah I, namun secara psikologis adalah friends like him, yaitu topic (theme) tentang mana suatu comment (rheme) dibuat.

c.       studi fungsi estetik bahasa dan peranannya dalam kesasteraan
Bidang berikutnya yang digali oleh kelompok Praha adalah konsep fungsi estetika dari bahasa. Konsep ini lahir pada tahun 1930-an dan awal 1940-an dengan tokoh utamanya Jan Mukarovsky. Ia menyebut bahwa setiap objek tindakan termasuk bahasa bisa memliki fungsi praktisnya. Bahasa misalnya mempunyai fungsi praktis komunikasi. Manakala objek atau tindakan itu menjadi fokus perhatian dan untuk bjek atau tindakan itu sendiri, bukan untuk fungsi praktisnya (nilai praktisnya sudah ditinggalkan), maka objek atau tindakan tersebut dikatakan mempunyai nilai estetis. Dua istilah pentingnya adalah automatizatioan yang mengacau pada stimulus biasa yang diharapkan dalam situasi sosial dan foregrounding (aktualisace) yang mengacu pada stimulus yang secara kultural tidak diharapkan muncul dalam situasi sosial, hingga menarik perhatian.
d.      studi bahasa baku dalam masyarakat modern
Bidang lain yang digeluti aliran yang juga disebut sebagai aliran Jenewa ini adalah studi tentang peranan bahasa dan diferensiasi sosial. Hal yang paling ditekuni adalah tentang studi bahasa baku dan fungsinya dalam masyarakat perkotaan. Tokohnya B. Havranek dan Mathesius. Mereka merumuskan bahwa bahasa baku bisa didefinisikan kuran glebih sebagai bentuk bahasa yang telah dikodifikasikan, disepakati oleh dan berfungsi sebagai model bagi masyarakat ujaran yang lebih luas. Kelompok ini menurukan dua ciri pokok bahasa yaitu: 1) flexible stability, dan 2) intellectualization. Kesetabilan sebagai sesuatu yang ingin dicapai dan intelektual sebagai kecenderungan terus menerus untuk menuju ketetapan dan kepastian dalam ekspresi atau ujaran.

2.      Jelaskan yang dimaksud dengan konsep prosodic analysis dalam teori pendekatan Firth!
Pendekatan Firth dalam fonologi terkenal dengan sebutan prosodic analysis atau prosodic phonology dimana Firth menolak teori fonem. Beberapa kelemahan analisis fonemik yang didasarkan sepenuhnya pada pemisahan kesatuan ( continuum) ujaran ke dalam segmen-segmen bisa diatasi dengan pengenalan apa yang yang disebut supra segmental phonems. Prosodic analysis berbicara tentang dua tipe kesatuan yaitu : phonematic unit dan prosody dan keduanya mengacu kepada cirri fonetik atau sekelompok ciri fonemik dari suatu ujaran.
Phonematic unit adalah segmen-segmen, disusun secara seri seperti konsonan dan vowel. Prosody mengacu kepada ciri-ciri fonetik yang meluas pada keseluruhan atau terbatas pada posisi yang membatasi struktur itu seperti stress ( tekanan ) atau juncture ( titik nada ). Sekilas mungkin phonematic unit dan prosody kelihatan seperti padanan segmental dan suprasegmental  phonemes dalam istilah analisis fonemik kadang-kadang dimasukkan pada prosodi, seperti ciri-ciri patalisation (patalisasi), nasalisation. (nasalisasi) atau lip rounding (pembundaran bibir). Dengan penitikberatan pada relevansi struktur seperti seperti suku kata, kata dan kalimat, analisis prosodic berusaha menghubungkan fonologi dengan grammar.
Dalam analisis prosodic, sistem-sistem fonologis yang berbeda bisa disusun untuk struktur-struktur yang berbeda atau tempat-tempat yang berbeda dalam struktur (misalnya cirri-ciri yang bisa dipakai pada awal suku kata bisa tidak sama dengan ciri-ciri yang bisa terjadi pada pada akhir satu suku kata dalam bahasa tertentu).Dengan demikian analisis prosidik bisa juga disebut polysystemic phonology atau multidimensional phonology sebagai kebalikan dari sifat monosystemic dari analisis fonemik, dimana satu sistem fonologi disusun untuk bahasa secara keseluruhan tanpa ada acuan struktur gramatik atau leksikal.

3.      Perhatikan kalimat berikut ini.
John cooked the vegetable by gas stov. Analisislah kalimat tersebut dengan teori case grammar!
a.     Kalimat ini terdiri dari modalitas dan proposisi.
b.    Fungsi modalitas memiliki fungsi kala past yang ditunjukkan oleh kata cooked.
c.     Proposisinya sendiri terdiri dari 4 fungsi yaitu:
verba  ---- cooked
pelaku ---- John
tujuan  ---- chicken
alat      ---- gas stov

Tidak ada komentar:

Posting Komentar