|
Mediator
Hujan mengguyur deras di suatu desa terpencil. Petir yang menggelegar
membuat malam tambah
mencekam. Di suat rumah kuno, terlihat sesosok cewek sedang membaca novel karya
Meg Cabot yang berjudul The Mediator.
Cewek itu bernama Riani.
“Bagus banget ni novel,” gumam Riani.
Sudah 6 bulan, cewek berumur 17 tahun ini pindah rumah. Rumah yang
dikelilingi banyak pohon besar terlihat sangat sejuk dan asri. Tapi bagi Riani,
rumah bertingkat 2 itu seolah menyendiri dan menyimpan banyak misteri, awalnya
Riani mengira itu hanya perasaannya saja. Mulai dari pintu yang tertutup
sendiri hingga suara-suara aneh yang membuat Riani sangat penasaran.
Riani adalah seorang mediator, yaitu penghubung antara dunia gaib dan
dunia nyata. Sejak umur 3 tahun, Riani sudah melihat ratusan orang mati. Dia
selalu membicarakan hal itu pada orang tuanya, tapi hanya dianggap imajinasi
saja. Pada umur 7 tahun, barulah Riani tahu bahwa dia adalah seorang mediator.
Sudah jam 12 malam, tapi Riani belum juga tidur. Dia duduk terdiam di
pojok kamar. Riani memcoba
memahami suara aneh yang setiap malam selalu menghantuinya. Riani berusaha
mencari asal suara tersebut. Tapi tak pernah ditemukannya.
Untuk menuntaskan
penasarannya, Riani pun bertanya kepada warga sekitar tentang sejarah rumah
tersebut. Awalnya para warga tidak mau memberitahu, hingga akhirnya seorang
kakek memberitahu Riani bahwa di rumah itu pernah ada suatu peristiwa
terbunuhnya seorang perempuan bernama Chita.
Konon, Chita
dibunuh oleh kembarannya, Clara. Para warga
sudah mencari keberadaan Clara. Tapi Clara bagaikan hilang ditelan bumi, hilang
begitu saja. Akhirnya para warga menganggap Clara bunuh diri, tapi hingga kini
jasadnya belum ditemukan.
Pada hari berikutnya, Riani mencari petunjuk di lantai atas. Kemudian
Riani memasuki sebuah kamar yang belum sempat dibersihkan. Di dalam kamar itu
berisi buku dan foto yang berserakan di lantai. Riani pun mengumpulkan foto itu
dan melihatnya. Salah satu foto-foto itu, terdapat foto berisi 3 orang yang di
bawahnya tertulis “Chita, Clara, dan Indra (1990)”. Riani juga melihat foto berisi Chita dan Indra
sedang berangkulan.
Ketika Riani selesai melihat foto itu, Riani menemukan sebuah buku diary.
Riani membaca buku tersebut
hingga lembar terakhir, Riani mengetahui bahwa buku tersebut milik Clara. Riani
pun mengetahui bahwa terjadi cinta segitiga antara mereka. Ketika Riani akan
keluar, dia melihat sosok perempuan berbaju putih tengah berdiri,
“Kau sudah mengetahui semua,”
kata hantu itu
“Siapa kau?” tanya Riani
“Aku Clara,” jawab
hantu itu
“Clara? Orang yang
sudah membunuh kembarannya sendiri!!” kata Riani
“Aku tidak membunuh Chita, Chita
jatuh dari tangga ketika mengetahui bahwa aku dan Indra saling mencintai. Chita kemudian lari menuju
tangga hingga kecelakaan menimpanya. Aku dan Indra bertengkar hebat hingga
Indra menusuk perutku dengan pisau lipatnya,” kata Clara.
“Sekarang apa yang akan
kamu lakukan?” tanya Riani.
“Entahlah, aku sudah
terjebak di rumah ini selama 10 tahun. Selama jasadku belum ditemukan, aku tak
akan pergi dari rumah ini.”
“Aku akan membantumu, Clara,”
kata Riani.
“Tidak perlu!!! Kau
sudah mengetahui semuanya. Kau harus mati,” teriak Clara.
“Jangan, aku mohon,” pinta Riani.
Riani pun lari ketika Clara akan membunuhnya. Ketika menuruni tangga, tiba-tiba Riani jatuh dan berguling hingga anak tangga yang
terakhir. Riani pun meninggal dunia sedangkan Clara menghilang begitu saja.
Hafsaninda Maghfira F.
X Busana Butik 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar